1.
Hama
a. Thrips
gladiol (Taeniothrips simplex / Mor)
b. Kutu
putih (Pseudococcus sp.)
Gejala:
menyerang umbi gladiol saat penyimpanan, dan di lapangan, dengan menusukan alat
mulutnya kedalam umbi untuk menghisap cairan tanaman, sehingga tunas/akar
terhambat pertumbuhannya dan gagal panen. Pada serangan berat umbi jadi
keriput, kering dan mati. Ukuran tubuh serangga dewasa betina 4 mm dan mampu
bertelur sampai 200 butir (diletakan berkelompok). Pengendalian:
merendam subang dalam larutan insektisida 30-60 menit, yang mengandung bahan
aktif asefat, nikotin, triazofos, kuinalfos dan lainnya.
c. Ulat
pemakan daun (Larva Lepidoptera)
Gejala:
hama ini
menyerang dengan membuat lubang-lubang pada permukaan daun dan bunga. Bentuk,
warna, ukuran larva-larva sebagai minor
pest pada tanaman gladiol sangat bervariasi, tergantung pada spesiesnya.
Panjang ulat famili Lymantriidae
mencapai 3,5-4,0 cm. Penanggulangan: menyemprot insektisida
berbahan aktif Bacillus thuringiensis.
2.
Penyakit
a. Layu
fusarium (Penyakit busuk kering fusarium)
Penyebab:
cendawan F. oxysporum var. gladiol
atau F. orthoceras var gladiol. Gejala:
daun gladiol yang terserang menguning, agak memilin. Pada serangan yang lebih
lanjut, pertumbuhan tanaman kerdil dan mudah patah. Pada subang yang terserang
tampak bercak dan dalam keadaan lembab
hifa patogen yang berwarna putih seperti kapas menutupi permukaan bercak tadi
dan menjalar kebagian tanaman lainnya. Pengendalian: menyimpan
subang ditempat tidak lembab serta merendam sebelum ditanam, kedalam larutan
suspensi fungisida benlate selama 30 menit.
b. Busuk
kering
Penyebab:
cendawan Botrytis cinerea atau B. gladiolorum. Gejala:
bunga berbintik-bintik, berkembang menjadi bercak-bercak, subang yang terserang
busuk daun bintik-bintik agak kelabu, kemudian berkembang menjadi bercak-bercak
berwarna hitam keabu-abuan. Pengendalian: menganginkan
(mengeringkan) subang yang dipanen sebelum disimpan pada tempat yang kering
atau dengan menyemprotkan fungisida
captan, zineb atau nabam.
c. Busuk
keras
Penyebab:
Septoria gladioli, Gejala:
sama dengan gejala busuk kering, tetapi berbeda pada tubuh buah patogennya.
Bintik-bintik kecil coklat tampak pada permukaan bagian bawah/bagian atas daun
yang terserang patogen. Tanaman/bibit yang terserang patogen tersebut umumnya
berasal dari anak subang, sedang yang berasal dari subang jarang terserang. Pengendalian:
sama seperti untuk busuk kering.
d. Busuk
kubang (Busuk kapang biru)
Penyebab:
cendawan Penicillium
gladioli yang termasuk patogen lemah. Patogen masuk dan menginfeksi subang
gladiol bila di bagian subang terdapat luka yang disebabkan oleh serangga,
alat-alat pertanian dan sebagainya. Gejala: pada subang yang
terserang patogen tersebut terdapat lesio berwarna merah kecoklatan yang dalam
waktu singkat bagian tersebut akan ditutupi koloni cendawan berwarna biru dan
subang membusuk. Pengendalian: menyimpan subang dengan baik,
setelah dikering udarakan dahulu, serta mencegah subang luka.
e. Hawar
bakteri
Penyebab:
Xanthomonas gummisudan. Yang
berkembang dengan cepat pada keadaan lingkungan yang basah atau drainase kurang
baik. Gejala: ada bercak-bercak horizontal cekung berair berwarna
hijau tua yang berubah menjadi coklat dan berkembang sampai menutupi hampir
seluruh permukaan daun sampai daun kering. Patogen ditularkan melalui subang
atau percikan air hujan. Pengendalian: memilih subang yang sehat
dan merendam subang tanpa kulit selama 2 jam dalam suspensi larutan
bakterisida.
Posting Komentar untuk "HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN GLADIOL (Gladiolus hybridus)"