Kita tentu saja sudah mengetahu mesin penanam, bahkan diantaranya sudah pernah menggunakannya ataupun telah memilikinya. Nah, untuk yang belum tahu atau baru mendengar tentang mesin tersebut, berikut akat dipaparkan mengenai fungsi mesin tersebut.
Fungsi seeder ialah untuk meletakkan
benih yang akan ditanaman dengan kedalaman, jumlah tertentu dan seragam, dan pada
sebagian besar alat penanam menutup dengan tanamanan kembali. sifat fisik benih
yang mempengaruhi penggunaan seeder : ukuran, bentuk, keseragaman bentuk dan
ukuran, jumlah persatuan volume, dan ketahanan terhadp tekanan dan gesekan.
Bagian-bagian mesin penanam :
1.
Seed Metering Devucews (SMD);
Merupakan alat untuk membagi benih dalam
jumlah tertentu sesuai dengan persyaratanaman yang dituntut oleh pertumbuhan tanamanaman.
2.
Tabung penyalur
(Seed Tube);
Berfungsi menyalurkan benih ke alur yang
dibuat furrow opener. Bentuk panjang
dan kekasaran mempengaruhi pengaliran benih. Dalam pengalirannya diharapkan
benih dapat dialirkan dengan kecepatanaman yang sama dan kontinyu. Untuk ini
harus diperhatikan pemantulannya pada dinding saluran, hambatan tanaman dan
panjang saluran.
3.
Alat pembuat
alur (Furrow opener);
Untuk pertumbuhan tanaman yang baik
dituntut suatu kedalaman tertentu. Kedalaman tanaman ditentukan oleh jenis tanaman,
kelengasan, dan temperatur tanaman. Bentuk alat ini disesuaikan dengan permukan
tanaman (jenis tanaman, vegetasi, seresah dan kekasaran permukaan), hal ini
berkaitan aman dengan penetrasi, pemotongan oleh alat dan pembentuk alur.
Macamnya runner, hoe, disk.
4.
Alat penutup
alur (Seed covering devices);
Berfungsi menutupi benih yang sudah berada
dalam alur dengan tanaman kembali. Hal ini bertalian dengan pertumbuhan
kecambah, akan baik bila benih tersebut berada dalam lingkungan tanaman yang
lembab dan bertalian dengan iklim. Dalam penutupan ini diharapkan tanaman yang
menutupi dalam keadaan yang cukup baik untuk dapat ditembus oleh tanaman.
Kebutuhan benih per hektar dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
N = Kebutuhan
benih per hektar (kg),
A = Jml
pertumbuhan per hektar (dalam jutaan)
X = Faktor
kualitas benih (%),
Q = Berat
absolut per 1000 biji (kg)
Dimana :
C = Kebersihan
benih (%),
E = Daya
tumbuh (%)
Posting Komentar untuk "MESIN PENANAM (SEEDER)"