Padi merupakan tulang punggung pembangunan subsektor tanaman pangan,
berperan penting terhadap pencapaian ketahanan pangan, dan memberikan
kontribusi besar terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional.
Pengolahan
sawah secara intensif untuk meningkatkan hasil yang tinggi secara terus menerus
dengan cara tidak memperhatikan keseimbangan agroekosistem dapat
menurunkan kesuburan dan kerusakan sifat
fisik-kimia tanah. Selain itu kandungan bahan organik tanah menurun jumlah dan
kualitasnya akibat dari pengolahan tanah yang tanpa diberi bahan organik.
Oleh karena itu diperlukan
pengelolaan tanaman dan kesehatan tanaman melalui sistem budidaya tanaman dan
pengendalian hama penyakit dengan menggunakan teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT). Dengan tujuan memperoleh hasil
dan mutu panen yang optimal, keuntungan yang maksimal dan terciptanya
keseimbangan agroekosistem.
Pengertian PTT adalah upaya
meningkatkan produktivitas padi dan pendapatan petani melalui pengelolaan
lahan, air, tanaman, dan organisme pengganggu tanaman (OPT) secara terpadu dan
lestari.
Agar pelaksanaan kegiatan PTT dapat berjalan dengan lancer, kita harus
berpegang pada prinsip dasar daalam melaksanakan kegiatan PTT, apapun prinsip
dari PTT adalah sebagai berikut :
• Pertama, PTT bukan paket
teknologi, tetapi suatu pendekatan agar sumber daya tanaman, lahan, dan air
dikelola sebaik-baiknya untuk mencapai produktivitas lahan dan tanaman yang
optimal.
• Ke dua, PTT berlandaskan pada
hubungan sinergis antara dua atau lebih komponen teknologi produksi.
• Ke tiga, PTT bersifat dinamis
yaitu selalu disempurnakan sesuai dengan perkembangan dan kemajuan teknologi,
serta kondisi sosial ekonomi wilayah dan petani.
• Ke empat, PTT bersifat
partisipatif, membuka ruang dan peluang bagi petani untuk memilih,
mempraktekkan, dan memberikan saran penyempurnaan pengelolaan tanaman kepada
penyuluh dan peneliti, serta menyebarkan pengetahuannya kepada petani lain
TEKNOLOGI
UTAMA PTT :
Dalam sebuah kegiatan pertanian pastilah selalu ada teknologi yang
diterapkan, karena jalannya suatu program pertanian tanpa didukung teknologi
yang memadai. Maka, kegiatan tersebut akan sis-sia belaka. Adapun jenis
teknologi yang diterapkan dalam PTT adalah :
1.
Varietas Unggul Baru
Varietas
padi yang dipilih harus berdasarkan pada produksi, umur tanaman, rasa nasi,
kesesuaian lahan, ketahanan terhadap hama penyakit serta sesuai dengan
permintaan pasar. Gunakan benih yang bersertifikat. Varietas unggul baru
seperti Ciherang, Widas, Sintanur, Cigeulis, Gilirang, Ir64, Cimelati,
Fatmawati.
2.
Penanaman Bibit Muda
Bibit yang digunakan dalam kegiatan PTT adalah 10-20 hari setelah
sebar/HSS,
Tunggal (1 bibit/rumpun) dan Tanam dengan sistem tegel dan legowo.
Sebelum
ditanam, benih harus diseleksi dengan cara direndam dalam larutan garam 3% atau 3 gram/liter air, benih yang
digunakan adalah benih yang tenggelam.
Lahan
persemaian : seluas 4% dari luas lahan (400 m2), airnya cukup
macak-macak, diberi sekam sebanyak 2
kg/m2 untuk memudahkan pencabutan bibit, dan terletak ditempat yang
aman dari serangan tikus, jauh dari sumber cahaya.
Penanaman
bibit dilakukan pada umur 10-20 hari setelah sebar, 1 batang/rumpun. Cara ini
akan menghemat penggunaan benih sampai 50%. Jarak tanam dengan
sistem tegel 20 x 20 cm atau 25 x 25 cm atau sistem legowo 50 x 25 x 12,5 cm
(2:1).
3.
Penggunaan Bahan
Organik
Pupuk
organik seperti pupuk kandang atau kompos dapat memperbaiki sifat fisik, kimia,
dan biologi tanah seperti meningkatkan kegemburan, meningkatkan kemampuan
menahan air, meningkatkan kapasitas tukar kation, menambah unsur hara makro dan
mikro, memberikan kondisi yang cocok untuk kehidupan organisme tanah sehingga
serapan hara tanaman meningkat, dengan demikian pemberian pupuk anorganik dapat
lebih efektif sehingga biaya pembelian pupuk dapat dikurangi. Pupuk organik
yang diberikan sebanyak 2 ton/ha setahun
sekali.
4.
Pemupukan
Pemupukan
N berdasarkan Bagan Warna Daun (alat untuk mengetahui kapan tanaman padi
dipupuk N atau urea dengan cara mengukur warna daun padi). Pengukuran dilakukan
pada 14 hst, sebanyak 5 rumpun padi,
pada bagian tengah daun teratas yang sudah membuka penuh, setiap 10 hari sampai
pembungaan.
Pemupukan
P dan K berdasarkan stastus hara tanah dengan cara menganalisis sampel tanah dilaboratorium
dan membuat petak omisi.
5.
Pengendalian Hama dan
Penyakit berdasarkan konsep Pengendalian Hama Terpadu yaitu :
·
penggunaan
varietas yang tahan HPT
·
kultur
teknis
·
pergiliran
varietas
·
menggunakan
musuh alami
·
penggunaan
pestisida
Pengamatan
dilakukan setiap 2 minggu sekali. Pengendalian dilakukan berdasarkan nilai
ambang kendali.
Posting Komentar untuk "PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) PADA PADI SAWAH"