Daur
hidup serangga pada umumnya memiliki 2 fase, yaitu fase perkembangan (dari
telur menjadi serangga dewasa) dan fase pemasakan atau pendewasaan. Fase
perkembangan serangga memusatkan energinya untuk keperluan pertumbuhan,
pergantian kulit, dan pergerakan. Sedangkan fase pemasakan atau pendewasaan,
energi dipusatkan untuk pemencaran dan perkembangbiakan. Sedangkan fase
perkembangan serangga dibagi menjadi dua periode, yaitu perkembangan
terbentuknya telur (embryonic development) dan periode perkembangan setelah
dewasa (posembryonic development). Perubahan bentuk serangga selama periode
kedua tersebut dinamakan dengan metamorfosis.
Pada
prinsipnya ada dua pola perkembangan pasca embrionik, yaitu perkembangan karena
perkembangan kulit dna perkembangan melalui bentuk atau fase tanpa makanan yang
biasa disebut dengan pupa.
1.
Hemimetabola / Paurometabola
(metamorfosis tidak sempurna / parsial), perubahan bentuknya adalah telur –
nimfa – dewasa.
2.
Holometabola (metamorfosis
sempurna), perubahan bentuknya adalah telur – larva – pupa – imago.
3.
Ametabola (tidak mengalami
metamorfosis), yaitu serangga yang telurnya langsung menetas menjadi serangga
dewasa.
Larva
berdasarkan jumlah kakinya dapat dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu :
1.
Apoda, yaitu larva yang tidak
berkaki.
2.
Oligopoda, yaitu larva yang
mempunyai tiga pasang kaki.
3.
Polipoda, yaitu larva yang
mempunyai banyak kaki.
Sedangkan
bentuk pupa atau kepompong juga dibagi menjadi tiga tipe berdasarkan pada
bentuk alat tambahannya, yaitu :
1.
Exerata
2.
Otecta
3.
Coarctata
A. PENGAMATAN
SERANGGA
1.
LARVA
NO
|
GAMBAR
|
KETERANGAN
|
1
|
Oligopoda |
Nama :
Lundi
Ordo :
Coleoptera
Family : Scarabaecidae
Memiliki 3 pasang
kaki
|
2
|
Apoda |
Nama : Larva bentuk cacing
Ordo :
Hymenoptera
Family : Tenthredinidae
Tidak memiliki kaki
|
3
|
Polypoda |
Nama :
Larva ulat pisang
Ordo :
Lepidoptera
Family : -
Memiliki lebih dari
3 pasang kaki
|
2.
PUPA
NO
|
GAMBAR
|
KETERANGAN
|
1
|
Exerata |
Nama :
Pupa lundi
Ordo :
Coleoptera
Family : Scarabaecidae
Mata dan alat
tambahan lainnya setelah dari pangkal
nya tidak melekat dengan tubuhnya.
|
2
|
Obtecta |
Nama :
Ulat tentara
Ordo :
Lepidoptera
Family : Noctuidae
Seluruh calon alat
tambahan berupa mata, alat mulut, antena, sayap, dan kaki tampak jelas dan melekat
erat dengan tubuhnya.
|
3
|
Coarctata |
Nama :
Ulat biji jagung
Ordo :
Diptera
Family : Authomyiidae
Pupa dibungkus
dengan lapisan yang sangat tebal (exsuve).
|
3.
METAMORFOSIS SEMPURNA (Tetanops
myopaeformis)
B. PENGAMATAN
SERANGGA
1) Larva
a.
Lundi termasuk kedalam ordo
Coleoptera dan familynya adalah Scarabaecidae, merupakan larva yang memiliki 3
pasang kaki atau disebut dengan oligopoda.
b.
Larva bentuk cacing termasuk
kedalam ordo Hymenoptera dan familynya adalah Tenthredinidae, merupakan larva
yang tidak memiliki kaki atau disebut dengan apoda.
c.
Larva ulat pisang termasuk kedalam
ordo Lepidoptera dan merupakan larva yang memiliki lebih dari 3 pasang kaki
atau disebut dengan polypoda.
2) Pupa
a.
Pupa Lundi termasuk kedalam ordo
Coleoptera dan familynya adalah Scarabaecidae, mata dan alat tambahan lainnya
setelah dari pangkalnya tidak melekat dengan tubuhnya yang biasa disebut dengan
exerata.
b.
Pupa ulat tentara termasuk kedalam
ordo Lepidoptera dan familynya adalah Noctuidae, seluruh calon alat tambahan berupa mata, alat
mulut, antena, sayap, dan kaki tampak jelas dan melekat erat dengan tubuhnya
atau biasa disebut dengan obtecta.
c.
Pupa ulat biji jagung termasuk
kedalam ordo Diptera dan familynya adalah Authomyiidae, pupa dibungkus dengan lapisan yang sangat
tebal sehingga alat organnya tidak kelihatan atau biasa disebut dengan coarctata.
3) Metamorfosis sempurna (Tetanops myopaeformis)
Tetanops myopaeformis tergolong
kedalam ordo Diptera dengan metamorfosis sempurna (holometabola), karena
serangga ini dalam pertumbuhannya menempuh beberapa kali perubahan fisik atau
tubuh, yaitu dari telur, larva, puparium (pupa yang ada di dalam kokon), dan
menjadi dewasa (imago).
C. HASIL
PENGAMATAN
Dari
hasil pengamatan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1
Larva
a.
Lundi merupakan larva yang
memiliki 3 pasang kaki dari ordo Coleoptera sehingga larva ini tergolong ke
dalam oligopoda.
b.
Larva bentuk cacing merupakan
larva yang tidak memiliki kaki dari ordo Hymenoptera sehingga larva ini
tergolong ke dalam apoda.
c.
Larva ulat pisang merupakan larva
yang memiliki lebih dari 3 pasang kaki
dari ordo Lepidoptera sehingga larva ini tergolong polypoda.
2
Pupa
a.
Pupa lundi dari ordo Coleoptera
mempunyai ciri mata dan alat tambahan lainnya setelah dari pangkalnya tidak
melekat dengan tubuhnya sehingga pupa ini tergolong exerata.
b.
Pupa ulat tentara dari ordo
Lepidoptera mempunyai ciri seluruh calon alat tambahan berupa mata, alat mulut,
antena, sayap, dan kaki tampak jelas dan melekat erat deeengan tubuhnya
sehingga pupa ini tergolong obtecta.
c.
Pupa ulat biji jagung dari ordo
Diptera mempunyai ciri pupa dibungkus dengan exsuve sehingga pupa ini tergolong
coarctata.
3
Metamorfosis
Tetanops myopaeformis merupakan
salah satu jenis dari tawon (Hymenoptera) yang melakukan metamorfosis sempurna
(telur, larva, puparium, dan imago).
Posting Komentar untuk "PERKEMBANGAN DAN METAMORFOSE SERANGGA"