Pengembangan agribisnis dan agroindustri diharapkan
semakin meningkat dan maju. Jenis usaha ini benar-benar berdampak langsung pada
perbaikan kehidupan sebagian besar penduduk di pedesaan.
Komoditas yang paling tepat untuk kegiatan usaha
seperti di atas adalah pengusahaan hortikultura yang dalam banyak hal dapat
memberikan nilai tambah yang nyata bagi kemajuan pertanian di Indonesia. Bawang
merah adalah salah satu sayuran yang banyak diusahakan petani dalam berbagai
sekala usaha tani, baik untuk keperluan pasar tradisional, swalayan, ekspor,
bahkan untuk bahan baku industri bumbu indomi (mi instaan), bumbu sayuran dan banyak manfaatnya bagi kehidupan
sehari-hari.
Bawang merah biasa (Alium ascoonikum) paling banyak
dikenal orang bentuk umbi kecil untuk umbi yang paling besar berdiameter 4 cm,
dengan rasa dan aroma pedas dan merangsang karena kandungan minyak aiteris yang
tinggi, bentuk daun bulat panjang berwarna hijau muda bagian daun bulat panjang
berwarna hijau muda bagian dalam berrongga sehingga bila diipotong melintang
berbentuk lingkaran (unifacial) bisa berbunga tapi sulit menghasilkan biji
ditanam didataran rendah atau tinggi yang hawanya tidak terlalu dingin.
Bawang bombai (Alium sepal) merupakan bawang
sebenarnya (bawang timur) bentuk umbi besar berdiameter 5-8 cm dan kebanyakan
membulat rasa dan aroma tidak begitu pedas rasanya agak manis warna umbi ada
yang merah kekuning-kuningan dan keputih-putihan bentuk daun setengah membulat
warnanya hijau tua jika dipotong melintang akan menghasilkan lingkaran sulit menghasilkan bunga cocok
ditanam dipegunungan yang berhawa dingin. Umur bawang merah untuk bibit antara
70-80 hari setelah tanam, sedangkan untuk bawang merah untuk konsumsi berkisar
antara 50 – 60 hari ssetelah tanam.
Bunga bawang merah majemuk 1 tangkai bunga terdiri
dari banyak bunga membentuk satu karang bunga yang merupakan bunga sempurna
(mempunyai alat kelamin jantan dan betina) julah benang sari 7 dengan daun
bunga 7 helai warna bunga putih. Kelopak bungan hijau bergaris keputih -
putihan tangkai kerang bunga panjangnya
30 sampai 50 cm sedangkan tangkai bunga 0,2 sampai 0,6 cm. Tangkai karang bunga
bentuknya meruncing dan sangat kaku.
Istilah dalam bawang merah.
1.
Bawang
merah terasan yaitu bawang merah setelah penen padi rendengan.
2.
Bawang
merah sadonan yaitu bawang merah setelah panen bawang merah terasan.
3.
Bawang
merah kawak yaitu bawang merah yang sudah mengalami masa dormansi.
Varitas bawang merah
1.
Varitas
Lampung ini merupakan yang paling banyak diusahakan oleh petani karena dengan
umur yang relatif pendek yaitu 60-65 hari setelah tanam. Jumlah tunas 10 sampai
15 buah, dengan warna umbi merah tua.
2.
Varitas
bawang merah Bima dengan ciri warna umbi merah tua bentuk lebih besar umur
tanaman 60-65 hari setelah tanam jumlah tunas antara 5 – 10 buah.
3.
Varitas
bawang merah Ustrali dengan ciri kulit merah tua berumur antara 56-70 hari
setelah tanam.
4.
Varitas
bawang merah Betawi dengan ciri warna merah keputih-putihan, ukuran umbi kecil umur antara 60 hari setelah tanam.
5.
Varitas
bawang merah Majakuning.
6.
Varitas
bawang merah Ampena ini mempunyai ciri bahwa bawang ini paling banyak jumlah anakannya dan peka
terhadap hujan.
7.
Varitas
bawang merah Sumenep dengan ciri warna merah muda kekuning-kuningan dan
bergaris halus dengan aroma harum dengan umur 70-80 hari jumlah tunas 5- 8
banyak digunakan sebagai bawang goreng.
Syarat tumbuh bawang merah
1.
Ketinggian
tempat dari dataran rendah sampai 800 meter diatas permukaan laut.
2.
Suhu
30 0C dan untuk bawang bombai antara 20 0C, menghendaki intensitas cahaya
matahari antara 12 sampai 14 jam per hari.
3.
PH
tanah antara 6,0 sampai 6,8 , jika pH lebih dari 5,5 atau pH kurang dari 7,
maka tanaman kerdil, hasil umbi rendah.
Pengolahan tanah
Diolah 3-4 minggu sebelum tanam dibuat saluran irigasi mengelilingi
kebun dengan lebar 50 cm drainase lebar 40 cm dan 50 cm. Dibuat diolah,
kemudian diberi pupuk kandang dan kompos
dan anorganik 2 sampai 3 hari setelah tanam kemudian tanah diratakan dengan
sebilah bambu kemudian disiram. Pupuk kandang 10-15 ton per hektar TSP atau DS
dan ZA 200 kg per hektar.
Penanaman (waktu tanam)
1.
Bawang
merah bisa paling baik ditanam pada musim kemarau bawang Bombay diakhir musim
hujuan.
2.
Jika
air tersedia, dapat ditanam 2 kali pada musim kemarau, pertama segera setelah
panen padi rendengan.
3.
Tanaman
bawang terasan/ tetesan kedua setelah penanaman pertama disebut tanaman bawang
sadonan.
4.
Jika
ditanam saat berkabut dan pergantian angin kering (musim kemarau) tanaman rusak
bagian daun banyak yang patah ujung
terbakar kabut cendawan.
5.
Jarak
tanam 15 x 15 cm atau 15 x 20 cm (bawang biasa) terdapat 4-6 barisan dalam satu
bedeng.
6.
Jarak
tanam 30 x 30 cm atau 30 x 40 cm (bawang Bombay) terdapat 3-4 barisan dalam
satu bedeng.
7.
Jika
umbi belum cukup disimpan lama sebelum ditanam ujungnya dipotong
8.
Bagian
untuk merangsang masa istirahat agar umbi cepat tumbuh (5-7 hari bawang
tumbuh).
9.
Penanaman
bisa secara khusus atau tumpangsari (interplanting) dengan cabai atau tumpang
gilir (relay planting).
Pemilihan bahan tanam.
Umbi yang akan dijadikan bibit harus sudah mengalami masa istirahat 2-3
bulan umbi tidak terlalu besar dan kecil cukup umur 70- 80 hari. Kebutuhan
benih untuk tanam antara 800 – 1.200 kg (bawang biasa) dan 1500-2500 kg per
hektar.
Pemanenan biasa dilakukan pada umur 60-80 hari setelah tanam sedangkan
untuk benih berumur 70-80 hari setelah tanam. Pasca panen bawang merah segera
dijemur lagi sampai daun betul-betul kering dan siap disimpan atau dijual.
Penyimpanan
Penyimpanan dilakukan dengan cara penyimpanan dalam bentuk ikatan
berdiri yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan.
1.
Suhu
dan kelembaban untuk suhu ruangan antara 300 C sampai 330C dengan Rh 65-75 %
2.
Kondisi
dan perawatan hasil kandungan air 80-85 %.
3.
Keadaan
tuangan penyimpananharus bersih sebaiknya dinding dan alas dibuat dari kayu
kering atau seng.
4.
Pengeringan
dengan alat pengering buatan keuntungannya antara lain :
5.
Tidak
tergantung dengan iklim
6.
Pengontrolan
lebih mudah.
7.
Tidak
memakan tempat yang begitu luas.
8.
Suhu
dan kelembaban mudah diatur.
9.
Waktu
cepat.
10.
Kualitas
lebih baik.
11.
Penyemprotan
tanaman dekat sebelum panen dengan natrium maleat hydrozide (MH – 40) dapat
mencegah pertumbuhan umbi saat disimpan.
Posting Komentar untuk "BUDIDAYA BAWANG MERAH"