Pupuk
merupakan sarana produksi pertanian yang mempunyai nilai ekonomi yang sangat
tinggi sehinga pengeluaran petani menjadi besar dalam usaha taninya. Dengan
adanya penggunaan pupuk alternatif berupa pupuk bokashi akan mengurangi
pengeluaran biaya produksi.
Pupuk
bokashi bisa diproduksi sendiri oleh para petani dengan menggunakan bahan yang
tersedia pada petani dengan harga yang relatif murah. Bahan
dan alat yang digunakan dalam proses
pembuatan pupuk organik antara lain :
1.
Bahan
a.
Bahan baku pembuatan pupuk organik padat adalah
sebagai berikut :
·
Pupuk Kandang
|
·
P-Bio
|
·
Bekatul
|
·
Tetes tebu
|
·
Abu sekam
|
·
Air murni
|
·
Dolomit/kapur pertanian
|
|
b.
Bahan pembuatan pupuk Organik Cair
(merupakan materi tambahan) adalah berupa empon - empon antara lain :
·
P-Bio
|
·
Lengkuas
|
·
Tetes tebu
|
·
Jahe
|
·
Urine sapi
|
·
Kunyit
|
·
Sambiloto/daun mimbo
|
·
Kencur
|
·
Temu lawak / temu ireng
|
|
2.
Alat - alat
Alat yang digunakan dalam proses pembuatan
pupuk organik antara lain :
·
Drum plastik
|
·
Gelas ukur
|
·
Skop/cangkul
|
·
Plastik penutup / terpal.
|
·
Gembor
|
·
Alat pengukur
|
·
Kayu pengaduk
|
·
Karung plastik
|
·
Ayakan yang terbuat dari besi/ kawat ram suhu/ Thermometer.
|
·
Ember plastik
|
3.
Cara Pembuatan
a.
Pembuatan pupuk organik padat.
1)
Pembuatan Formulasi atau stater, alat dan
bahan yang digunakan adalah : ember, drum plastik, kayu pengaduk, P-Bio 1
liter, tetes tebu 1 liter, air murni 100 liter. Langkah kerjanya adalah :
a)
P-Bio dan Tetes tebu masukan kedalam ember
dan aduk hingga merata.
b)
Isi air murni 100 liter kedalam drum
plastik, masukan larutan P-Bio dan tetes tebu kedalam drum yang telah berisi
air tersebut.
c)
Aduklah dengan menggunakan kayu pengaduk
hingga merata, kemudia drum ditutup.
d)
Lakukan fermentasi selama 24 jam, selama
proses fermentasi dilakukan pengadukan hingga tiga kali.
2)
Pembuatan adonan. Alat dan bahan yang
digunakan adalah : Cangkul/skop, gembor, ember, Pupuk kandang 3 ton, Bekatul 30
kg, abu sekam 30 kg, Kapur dolomite 30 kg.
3)
Tempat pembuatan pupuk organik ini, dalam
sebuah bangunan yang beralaskan lantai semen dan beratap sehingga terhindar
dari sengatan terik matahari langsung dan siraman air hujan yang dapat
melemahkan aktifitas mikroorganisme P-BIO.
4)
Setelah semuanya selesai baru langkah selanjutnya
yaitu :
a)
Mencampurkan semua bahan tersebut, aduk
hingga merata dengan menggunakan sekop atau cangkul dan ratakan.
b)
Basahi campuran pupuk kandang, abu sekam
dan katul dengan starter hingga basah dan mencapai kelembaban 30-40 %, atau
apabila adonan dikepal dengan tangan air tidak keluar dari kepalan dan apabila
kepalan dilepas adonan menjadi “megar”.
c)
Adonan diratakan dengan ketebalan 20-30
cm, diatas lantai semen.
d)
Setelah itu adonan ditutup dengan
plastik..
e)
Pada hari ke empat tutup plastik tersebut
dibuka dan dilakukan pembalikan pertama, untuk selanjutnya proses fermentasi
tetap berjalan tetapi tanpa penutup plastik.
f)
Empat hari kemudian dilakukan pembalikan
yang kedua kalinya dan seterusnya hingga proses pembalikan berlangsung tiga
kali selama proses fermentasi.
g)
Setelah proses fermentasi berlangsung
selama 12 hari pupuk sudah siap dipakai,
dengan ciri-ciri warna coklat keabu-abuan, lapuk dan dingin serta aromanya khas
tidak berbau menyengat.
h)
Setelah pupuk matang dilakukan pengayakan
dan penyaringan dengan ukuran antara 0.5 -1 cm. ukuran ini tergantung pada
aplikasinya dilapangan.
i)
Pengemasan dilakukan untuk pupuk yang akan
dipasarkan, sedangkan untuk mencukupi kebutuhan sendiri dapat dilakukan tanpa
pengemasan. Kantong plastik 5 kg sangat cocok untuk pengemasan dan perlu ditambah keterangan pada
sampulnya agar harga jual bisa meningkat.
5)
Cara penggunaan atau aplikasinya :
a)
Untuk lahan seluar 1 m2
diperlukan bokasi sebanyak 0,5-1 kg.
b)
Pada lahan sawah. bokasi diberikan sebelum
pengolahan lahan kemudian pada tanaman umur 14 hari dan umur 1 bulan.
c)
Untuk tanaman sayuran diberikan pada
setiap bulan tanaman.
d)
Untuk tanaman buah-buahan
diberikan/dibenamkan disekitar pohon dengan takaran 10 kg /pohon. Setelah itu
disusul dengan penyemprotan pada batang pohon atau pangkal batang atau sekitar
perakaran dengan konsentrasi 10 cc P-Bio dengan 1 liter air.
Posting Komentar untuk "Cara Membuat Pupuk Bokashi"