A.
Beberapa Pengertian
Pasca panen adalah suatu kegiatan dari mulai proses panen sampai dengan
proses yang menghasilkan produk setengah jadi (intermediate) atau produk jadi. Produk setengah jadi adalah produk
yang tidak/belum mengalami perubahan sifat fisik dan komposisi kimia. Produk
jadi adalah produk yang siap dikonsumsi
1.
Penanganan
pasca panen :
Tindakan yang
disiapkan/dilakukan pada tahapan pasca panen agar hasil pertanian siap dan aman
digunakan oleh konsumen dan atau diolah lebih lanjut oleh industri.
2.
Kehilangan
hasil :
Lenyap/hilangnya
hasil pertanian tanpa sepengetahuan atau seijin pemiliknya (petani).
B.
Prinsip-prinsip Penanganan Pasca Panen
1.
Harus ditempatkan sebagai bagian
integral dari program pengembangan sistem agribisnis padi/perberasan
2.
Tidak terlepas dari interaksi faktor-faktor yang membentuk sistem sehingga diperlukan
pendekatan yang menyeluruh mulai dari hulu sampai hilir.
3.
Harus dilaksanakan berdasarkan kaidah
spesifik lokasi dengan tetap mengacu pada aspek selektif.
4.
Tidak terbatas pada perbaikan sarana
dan teknologi saja tetapi juga perbaikan dari aspek manajemen dan sosial
ekonomi, serta kelembagaannya.
C.
Sistem Penanganan Pasca Panen
D.
Pasca Panen Padi
1.
Pemanenan
2.
Perontokan
3.
Perawatan gabah basah
4.
Pengeringan
5.
Penggilingan
6.
Pengemasan
7.
Pengangkutan
8.
Penyimpanan
9.
Pengolahan
10.
Standardisasi
E.
Teknik Pemanenan Padi
Penentuan Umur
panen padi berdasarkan :
1.
Deskripsi varietas.
2.
Kadar air, 21-26%.
3.
Hari setelah berbunga rata, 30-35
HSB.
4.
Kenampakan malai, 90-95% kuning.
Teknik Pemanenan
Padi
1.
Panen secara manual
2.
Panen dengan alat potong mekanis
3.
Susut pascapanen padi pada
beberapa agroekosistem
Kegiatan Pascapanen
|
Agroekosistem
|
||
Irigasi
|
Tadah hujan
|
Pasang surut
|
|
Panen
Perontokan
Pengeringan
Penyimpanan
Penggilingan
|
3.39
1.98
0.98
1.37
2.16
|
2.47
1.05
1.05
1.28
2.35
|
3.65
1.62
1.52
2.24
2.60
|
Total
( + susut
pengumpulan & penundaan perontokan
|
9.88
(
13.35%)
|
8.20
(
10.39%)
|
11.63
(
15.26%)
|
F.
Sistem Pemanenan Padi
1.
Individual (keroyokan)
Pemanenan padi
dengan jumlah pemanen tidak terbatas, siapa saja boleh ikut panen tanpa ikatan
satu dengan lainnya
2.
Ceblokan (Sromo)
Pemanenan padi
dengan jumlah pemanen terbatas, orang lain tidak boleh ikut panen tanpa seijin
penceblok yang sebelumnya ikut merawat tanaman tanpa dibayar
3.
Pemanenan padi sistem kelompok
Pemanenan padi
dengan jumlah tenaga pemanen terbatas dengan sistem kerja beregu (kelompok) dan
perontokannya menggunakan mesin perontok
G.
Teknik Perontokan Padi
Perontokan adalah
untuk melepaskan butir gabah dari malainya. Dalam perontokan padi ada dua jenis perontokan yaitu :
1.
Perontokan Cara manual
2.
Penggunaan mesin perontok
H.
Penerapan Pemanenan Padi sistem Kelompok
Hasil uji coba
empat kelompok
1.
Kehilangan hasil pada
a.
Sistem kelompok 3,8-4,9%
b.
Sistem keroyokan 15,2-18,7%
2.
Kapasitas mesin perontok : 523,4-1.125,3
kg/jam/unit.
3.
Gabah tidak terontok : 0,31-0,97%.
Titik kritis
kehilangan hasil pada :
1.
Pemotongan padi
2.
Pengumpulan potongan padi
3.
Perontokan padi
I.
Pengeringan
Pengeringan ada dua
cara :
1.
Penjemuran : Pengeringan
dengan memanfaatkan sinar matahari.
2.
Pengeringan menggunakan pengering
buatan (artificial dryer)
Penjemuran
1.
Siapkan alas penjemuran(terpal) atau
bersihkan lantai jemur
2.
Jika udara cerah dan matahari
muncul segera gabah dihamparkan dan diratakan dengan ketebalan 5-7 cm
3.
Penjemuran gabah dibalik setiap 1
– 2 jam sekali
4.
Penjemuran gabah dihentikan sampai
kadar air gabah mencapai 14%
5.
Gabah dikemas dalam karung dan disimpan
minimal satu malam
J.
Penyimpanan Gabah
1.
Penyimpanan dalam karung tertutup èKehilangan hasil, 0,34% selama 5 bulan
2.
Penyimpanan gabah dalam curah è kehilangan hasil 0,58% selama 5 bulan
3.
Penyimpanan gabah basah (ka 26%)
yang dicampur dengan garam dapur 2% tahan selama 70 hari.kerusakan < 1%.rend
giling 64,22%
4.
Kehilangan penyimpanan setelah 5 bulan
Ekosistem
|
Kehilangan (%)
|
Irigasi
Tadah Hujan
Pasang Surut
|
1.37
1.28
2.24
|
Posting Komentar untuk "PASCA PANEN PADI"