Bokashi
(Bahan Organik
Kaya Akan
Sumber Hayati) adalah
hasil fermentasi bahan organik seperti pupuk kandang, jerami, sekam, ampas
kelapa, tepung ikan atau limbah organik lainnya dengan menggunakan EM-4 sebagai
katalisatornya.
Proses
pengomposan umumnya dilakukan dalam kondisi lembab. Untuk mempercepat proses
pengomposan dapat dilakukan dengan menambah larutan EM-4 (Efektif Mikroorganisme-4)
yang berlangsung secara anaerob fakultatif (semi anaerob = masih ada sedikit
cahaya dan udara; anaerob = basah terendam air)
Cara
pengomposan dengan menambah larutan EM-4 maka bau yang dihasilkan oleh pupuk kompos
akan hilang dan proses pengomposan dapat berlangsung cepat. Larutan EM-4 itu
sendiri ditemukan oleh Prof. Dr. Teruo
Higa dari Universitas Ryukyus, Jepang. Mikroorganisme yang terdapat
dalam larutan EM-4 adalah bakteri fotosintetik, Lactobacillus sp., Streptomyces, ragi (yeast) dan Actinomycetes yang
bekerja secara efektif untuk memfermentasikan bahan organik.
Selain
menggunakan EM-4, proses pengomposan dapat juga menggunakan P-BIO Green yang
merupakan teknologi pertanian akrab
lingkungan untuk kesuburan tanah dan tanaman, P-BIO merupakan kultur campuran
Mikroba menguntungkan : bakteri pelarut posfat, Lactobacillus sp, yeast
dan Azospirilium sp dengan kandungan
bahan : N (0,5%), P (0,1 ppm) dan K (14,6 ppm). P- BIO berguna untuk
memfermentasi bahan-bahan organik sehingga tanahnya menjadi subur dan tanaman
menjadi sehat serta dapat digunakan sanitasi lingkungan.
Manfaat P-BIO :
a.
Memperbaiki dan meningkatkan
kesuburan atau produktifitas tanah dan tanaman.
b.
Menyiapkan unsur hara dan
senyawa organik yang berguna bagi tanaman.
c.
Meningkatkan kesehatan tanaman.
d.
Menekan bau busuk atau
futrafaksi.
Pupuk
organik cara fermentasi larutan 15 cc (3 sendok makan) P-BIO dan 5 gram gula
dalam setiap 1 liter air, siramkan kedalam bahan-bahan organik yang masih segar
(jerami, hijauan, kotoran ternak dan lain lain) yang telah disiapkan atau
dipotong-potong sampai merata dengan
kelembaban 50% (adonan jika dikepal air tidak keluar dan jika dibuka kepalanya
adonan mekar) tutup dengan karung goni atau bahan lain lalu biarkan untuk
mempertahankan suhu, setiap 4-8 jam sekali adonan dibolak - balik selama 4-7
hari sehingga adonan tidak panas dan tidak bau, tambahkan kembali larutan P-BIO
dengan diberlakukan kembali seperti diatas.
Perbaikan
kesetabilan pertumbuhan tanaman dilakukan penyemprotan (penyiraman) dengan
kosentrasi 5 cc P-BIO per 1 liter air pada tanah setiap 1-2 minggu sekali.
Penggunaan
pupuk kimia seperti urea, SP-36 dan KCl secara berlebihan berpengatuh buruk
terhadap lingkungan hidup, kesehatan manusia serta merusak tanah yang menjadi
media tumbuh tanaman. Demikian juga penggunaan pestisida yang berlebihan,
terutama pestisida yang mempunyai sifat resisten dapat menyebabkan resistensi
dan resurjensi pada serangga hama .
Disamping itu juga dengan menyemprotkan pestisida juga dapat mematikan serangga
parasit (hama ), dan predator (musuh alami hama ). Berdasarkan
kerugian yang diakibatkan penggunaan pupuk kimia dan pestisida secara
berlebihan, maka salah satu alternatif budidaya tanaman sehat adalah penggunaan
beberapa macam bokashi.
Bokashi merupakan pupuk dengan bahan dasar yang diambil
dari alam dengan jumlah dan unsur hara yang terkandung secara alami (Musnawar
Ismawati, 2003).
Pupuk
bokashi merupakan salah satu bahan yang sangat penting dalam upaya memperbaiki
kesuburan tanah. Penggunaannya masih sering di barengi dengan pupuk anorganik
atau pupuk kimia buatan pabrik. Hanya saja kenyataan dilapangan sering kali
penggunaan pupuk anorganik tanpa aturan, berlebihan dan tidak berimbang
sehingga sangat merugikan akan pertanian yang sebenarnya masih produktif.
Dalam
pemberian pupuk untuk tanaman, ada beberapa hal yang harus diingat yaitu ada
tidaknya pengaruh dalam perubahan sifat tanah, (fisik, kimia, biologi) yang
merugikan serta ada tidaknya gangguan keseimbangan unsur hara dalam tanah yang
akan berpengaruh terhadap penyerapan unsur hara tertentu oleh tanaman.
Penggunaan
pupuk anorganik secara terus menerus menjadi tidak efesien dan dapat mengganggu
keseimbangan sifat tanah sehingga menurunkan produktifitas lahan dan
mempengaruhi produksi. Oleh karena itu perlu upaya peningkatan efesiensi
penggunaan pupuk yang dikaitkan dengan aspek pendukung kelestarian alam.
Pemberian
pupuk bokashi yang dipadukan dengan pupuk anorganik dapat meningkatkan
produktivitas tanaman dan efesiensi penggunaan pupuk, baik pada lahan sawah
maupun lahan kering. Dari hasil penelitian dilaporkan bahwa terdapat iteraksi
positif pada penggunaa pupuk bokashi dan pupuk
anorganik secara terpadu (Musnawar Ismawati, 2003).
Namun,
karena ketersediaan pupuk bokashi terbatas maka perlu adanya pemberdayaan
penggusahaannya. Data statistik menyebutkan bahwa limbah tanaman pertanian yang
dihasilkan sangat banyak. Sebagai contoh, setiap satu hektar lahan menghasilkan
4,7 ton jerami padi, 0,3 ton sekam padi; serta 0,47 ton jerami jagung dan
bagase. Tentu saja jumlah limbah ini merupakan peluang untuk diolah dan
dikembalikan kedalam tanah sebagai pupuk organik (Musnawar Ismawati, 2003).
Keengganan
sering timbul dalam pemakaian pupuk bokashi karena proses fermentasinya lama,
biaya tenaga kerja dan transportasi tinggi, serta sering muncul gulma dan
penyakit.
Namun
dengan kemajuan teknologi maka kekurangan tersebut dapat diminimalkan.
a.
Terbentuknya
Pupuk Bokashi
Didalam tanah terdapat banyak organisme pengurai, baik makro
maupun mikro. Pupuk bokashi terbentuk karena adanya kerja sama mikroorganisme
penguarai dengan cuaca serta perlakuan
manusia sehingga pemberian pupuk bokashi akan menambah unsur hara yang dibutuhkan
dalam pertumbuhan tanaman. Memang persentase unsur hara yang bertambah dari
pupuk bokashi masih lebih kecil di banding pupuk anorganik. Secara umum fungsi
pupuk bokashi adalah sebagai berikut :
1)
Kesuburan tanah bertambah
karena adanya penambahan unsur hara, humus, dan bahan bokashi kedalam tanah
menimbulkan efek residual, yaitu berpengaruh dalam jangka panjang.
2)
Sifat fisik tanah dan kimia
tanah diberi pupuk bokashi agar bisa memperbaiki struktur tanah yang telah
rusak atau kurangnya unsur hara di dalam tanah tersebut.
3)
Sifat biologi tanah dapat
diperbaiki dan mekanisme jasad renik yang ada menjadi hidup. Pendapat beberapa
ahli menyebutkan bahwa pemberian pupuk organik akan meningkatakn populasi musuh
alami mikroba tanah sehingga menekan aktivitas saprofitik dari pathogen
tanaman.
4)
Keamanan penggunaannya dapat
dijamin. Pupuk bokashi tidak akan merugikan kesehatan ataupun mencemari
lingkungan serta mengingat pentingnya akan kesuburan tanah dimasa depan dan
dampak penggunaan pupuk anorganik harus dipahami setiap petani karena bahan
kimia dapat mengganggu kesehatan untuk itu perlu dicarikan alternatif kombinasi
penggunaan sarana produksi organik (paket teknologi pertanian organik) agar
produksi yang dicapai tidak akan jauh berbeda dibanding penggunaan bahan anorganik.
Ada
dua jenis pupuk organik yang beredar dipasaran, yaitu pupuk organik padat dan
pupuk organik cair. Ada
beberapa kelemahan dari penggunaan pupuk organik, antara lain sebagai berikut :
·
Pupuk bokashi, terutama pupuk
kandang, masih sering mengandung biji tanaman penggangguan. Biji-bijian yang
termakan ternak tidak akan tercerna sehingga dapat tumbuh dan mengganggu
tanaman. Akibatnya, biaya produksi meningkat untuk pengendaliannya seperti
tenaga kerja atau herbisida.
·
Pupuk organik yang belum di
olah sering menjadi faktor pembawa hama
penyakit karena mengandung larva atau telur serangga sehingga tanaman dapat
diserang. Hal ini akan meningkatkan biaya pestisida.
·
Kandungan unsur hara sulit
diramalkan dan diatur.
·
Kandungan unsur hara relatif
lebih rendah dibanding pupuk anorganik sehingga dosis penggunaannya lebih
tinggi. Akibatnya, biaya transportasi, gudang, dan tenaga kerja pun meningkat.
·
Respon tanaman terhadap pupuk
organik lebih lambat dibanding pupuk anorganik.
·
Adanya budaya lama sulit
digantikan dengan budaya baru, terutama penerapan hasil-hasil bioteknologi
seperti pupuk mikroba.
Dengan
adanya pengolahan bahan organik skala industri atau komersial maka beberapa
kelemahan tersebut dapat diminimalkan dengan cara sebagai berikut :
·
Digunakan metode sterilisasi,
baik secara sederhana maupun teknologi tinggi. Pasteurisasi sederhana dapat
dilakukan dengan cara pengaliran steam agar tercapai suhu tertentu dengan
selang waktu tertentu, tujuan untuk menghindari timbulnya cendawan.
·
Digunakan metode pengeringan
dan pengonsentratan bentuk jadi sehingga biaya gudang, transportasi, dan tenaga
kerja lebih hemat.
·
Pupuk organik digunakan secara
kombinasi dengan penggunaan pupuk anorganik. Penggunaan pupuk organik secara
bertahap dikurangi sehingga tercapai pertanian organik seutuhnya (100%). Dari
hasil percobaan lapangan diperoleh interaksi positif pada penggunaan pupuk
organik dan anorganik secara terpadu, yaitu adanya peningkatan produksi dan
pengurangan pupuk anorganik.
·
Diperlukan upaya penggalakan
dan sosialisasi secara intensif mengenai hal-hal yang mendukung pertanian
organik. Upaya ini dilakukan bersama dengan instansi pertanian terkait sebagai penghubung
dan sumber informasi bagi petani.
b.
Macam Pupuk Bokasi
Beberapa macam pupuk bokashi yaitu :
1.
Bokashi pupuk kandang,
2.
Bakashi jerami padi
3.
Bokashi pupuk kandang-tanah
4.
Bokashi pupuk kandang-arang
sekam dan
5.
Bokashi ekspres.
c.
Fungsi
dan Manfaat Bokashi
1.
Memperbaiki sifat kimia, fisik
dan biologi tanah.
2.
Menyediakan unsure hara bagi
tanaman (menyuburkan tanah)
3.
Menekan pertumbuhan gulma
4.
Menekan populasi hama dan
penyakit tanaman.
Posting Komentar untuk "Pupuk Bokashi"